21 Oktober 2012

Master Chef


Kemarin saya menonton acara Master Chef 2 di televisi. Menurut saya acara ini masih jauh lebih bagus, daripada sinetron-sinetron yang cenderung kurang mendidik.

Ada satu hal yang menarik pada episode yang saya lihat ini, yaitu ketika peserta memasuki “pressure test” di mana dia harus berjuang agar tidak menjadi peserta yang harus pulang, jika masakannya tidak berhasil.

Salah satu peserta menjadi pemenang dalam challenge sebelumnya, sehingga dia mendapat hadiah boleh meminta bantuan sesama peserta dalam “pressure test”.

Akhirnya, si peserta ini pun meminta bantuan temannya yang dianggap bisa. Namun ternyata, peserta yang telah meminta bantuan temannya ini pun terpaksa pulang, karena hasil masakannya kurang memuaskan.

(Master Chef 2)

Tentu hal itu menjadi dilema tersendiri bagi teman yang sudah membantunya, karena hasilnya, teman yang dibantunya harus pulang. Selain itu, bagi peserta yang sudah meminta bantuan, tentu merasa kecewa, karena teman yang diharapkan bisa membantunya pun tidak membuahkan hasil manis.

Peristiwa ini, tentu memberikan pelajaran kepada saya dan kita semua, bahwa terkadang memang kita tidak bisa terlalu mengharapkan bantuan dari orang lain.

Semestinya, kita percaya pada kemampuan kita, dan kepada Tuhan, satu-satunya sumber kekuatan. Jika kita terlalu memercayakan diri kepada pihak lain, selain Tuhan, kita akan menemui kekecewaan. —Elisa Christanto

* * *

Sumber: KristusHidup.com, 21/10/2012 (dipersingkat)

==========

Artikel Terbaru Blog Ini