Oleh Stanley Popovich
Rasa takut dan cemas kadang-kadang dapat menguasai diri kita ketika kita harus menjadi pemimpin. Untuk menjadi pemimpin diperlukan kemampuan mengarahkan orang lain untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Ini kadang-kadang sedikit menakutkan. Berikut ini adalah cara-cara untuk mengurangi rasa takut dan cemas ketika menjadi seorang pemimpin.
Hal pertama yang harus dimengerti oleh seorang pemimpin adalah bahwa anda harus tahu tugas-tugas yang harus diselesaikan. Mengetahui apa yang harus dikerjakan itu penting dan dapat menghemat banyak waktu serta mengurangi stres. Waktu anda akan terbuang percuma jika anda mengerjakan suatu tugas selama beberapa minggu kemudian menyadari bahwa tugas itu tidak begitu penting. Pahamilah tugas yang harus dikerjakan dan komunikasikanlah hal itu dengan anggota tim anda.
Langkah selanjutnya adalah membuat rencana untuk menyelesaikan tugas tersebut. Ambillah selembar kertas dan tulislah langkah-langkah yang harus dilakukan oleh tim anda agar mencapai tujuan. Tindakan ini akan menghemat banyak waktu anda dalam jangka panjang serta mengurangi stres dan rasa cemas. Setelah menuliskan langkah-langkah tersebut, ikutilah setiap langkah satu per satu. Ini akan mengurangi stres dan kecemasan yang timbul bila anda mengerjakan segala sesuatunya pada menit-menit terakhir untuk mengejar tenggat.
Berkomunikasilah dengan anggota tim anda secara teratur. Penting bahwa setiap orang dalam tim memiliki semangat yang sama. Misalnya, perusahaan anda akan melakukan kampanye iklan dan tim anda harus mempresentasikannya kepada direksi tentang rencana yang akan dilakukan.
Hal terakhir yang anda perlukan adalah memastikan bahwa anggota tim anda mengetahui apa yang harus dikerjakan dan membiarkan mereka melakukan tugas mereka masing-masing. Bayangkan jika setengah dari tim anda mengerjakan hal-hal yang tidak sesuai dengan tujuan, tentu hal ini akan membuang waktu dan tenaga. Berbicaralah dengan anggota tim anda setiap hari guna memastikan bahwa setiap orang mengerjakan apa yang seharusnya dilakukan.
Bersiaplah menghadapi hal-hal yang tak terduga. Kadang-kadang hal-hal tak terduga muncul. Bersikaplah fleksibel dan jika muncul hal-hal yang tidak diinginkan, belajarlah untuk segera menyelesaikannya.
Misalnya, beberapa anggota tim anda sakit dan mereka tidak dapat mengerjakan tugasnya. Jangan biarkan hal itu mengganggu terselesaikannya tugas, melainkan serahkanlah sebagian tugas kepada orang lain.
Cara lain adalah mencari seseorang untuk membantu selama beberapa hari. Menjadi gusar ketika ada sesuatu yang tidak beres dapat menimbulkan ketakutan dan kecemasan. Siap menghadapi hal-hal yang tak terduga itu penting ketika menjadi pemimpin.
Akhirnya, lakukanlah apa yang dapat dikerjakan hari ini. Jangan menunda-nunda jika anda dapat mengerjakannya hari ini. Sebagai pemimpin anda harus memastikan bahwa setiap anggota tim anda mengerjakan apa yang dapat dilakukan setiap hari. Jangan izinkan mereka berpikir bahwa mereka dapat mengerjakannya minggu depan. Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi, dan bekerja secara efisien setiap hari akan menghindari timbulnya masalah di kemudian hari.
Menjadi pemimpin bisa menimbulkan stres, namun selalu ada cara untuk mengatasi kecemasan itu. Jika anda masih menghadapi masalah, berbicaralah dengan seorang konselor atau profesioal yang dapat membantu membimbing anda.
Sumber: http://www.articlehighlight.com
(article directory milik sendiri)
Stan Popovich adalah penulis buku A Layman's Guide to Managing Fear, sebuah buku yang mudah dicerna. Buku ini menyajikan teknik-teknik yang efektif untuk mengatasi rasa takut dan cemas yang berkepanjangan. Untuk informasi lebih lanjut silakan kunjungi: http://www.managingfear.com
*** Artikel di atas diterjemahkan oleh Paulus Herlambang. Artikel aslinya (dalam bahasa Inggris) dapat dibaca di sini…