Oleh Ben Needles
Kejahatan dan penipuan lewat email sudah sering terjadi dan semakin canggih saja belakangan ini. Praktik-praktik terakhir didesain secara khusus untuk meyakinkan anda bahwa anda sedang berhubungan dengan sebuah perusahaan yang sudah anda kenal dan percaya.
Si penipu melakukannya dengan sebuah tujuan yakni memperoleh akses terhadap informasi pribadi dan finansial anda. Dengan informasi itu mereka dapat membuka akun baru dan/atau mengakses akun finansial anda.
Bentuk-bentuk kejahatan yang dilakukan akhir-akhir ini menunjukkan kecanggihan para penjahat dan perlunya konsumen bersikap waspada dan proaktif dalam melindungi informasi pribadi mereka. Penipuan tersebut menggunakan email yang dikirimkan kepada anda dan tampak seolah-olah berasal dari sebuah institusi besar.
Email-email ini tampak sangat resmi, lengkap dengan logo perusahaan, gambar dan tata letak yang profesional. Beberapa di antara email palsu yang muncul di masyarakat akhir-akhir ini seolah-olah berasal dari the IRS Taxpayer Advocate Service, MSNBC, dan Bank of America.
Email dari Taxpayer Advocate Service menyatakan bahwa si penerima berhak mendapatkan pengembalian pajak. Taxpayer Advocate Service merupakan cabang sungguhan dari IRS dan email yang dikirim tampak sangat resmi. Email tersebut meminta korban untuk mengisi berbagai informasi pribadi pada formulir yang disediakan lalu mengirimkannya secara elektronik untuk menerima pengembalian pajak.
Tentu saja kenyataannya adalah bahwa Taxpayer Advocate Service tidak berhak mengeluarkan pengembalian pajak. Pengembalian pajak dilakukan dengan mengisi surat pemberitahuan tahunan.
Email dari MSNBC juga tampak sangat autentik dan menginformasikan suatu berita penting (breaking news). Dalam hal ini si penjahat berharap bahwa anda akan membuka emailnya dan membaca lebih lanjut berita penting tersebut.
Email itu seolah-olah ditautkan dengan halaman tertentu pada situs web MSNBC, tetapi kenyataannya ia ditautkan dengan halaman lain yang meminta anda untuk menginstal versi baru Adobe Reader atau beberapa software umum lainnya. Jika anda mengeklik tombol download, sebuah Trojan Horse akan terinstal di komputer anda yang memungkinkan si penjahat mengakses pc anda.
Email dari bank, dalam hal ini Bank of America, lagi-lagi tampak sangat meyakinkan. Dilengkapi dengan logo perusahaan, email ini menciptakan perasaan buru-buru (sense of urgency) dan memainkan emosi anda. Email tersebut menyatakan bahwa bank sedang berusaha untuk mencegah penyalahgunaan akun dan meminta anda untuk mengonfirmasi data akun anda agar mereka dapat menjamin keamanan finansial anda.
Dengan mengisi data akun tersebut atau informasi pribadi lain yang diminta dalam email dan menekan tombol submit, maka informasi pribadi anda akan terkirim kepada si penjahat.
Sumber: http://www.articlehighlight.com
(article directory milik sendiri)
Tentang Penulis
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang penipuan semacam ini dan bentuk-bentuk penipuan lainnya kunjungilah clickfirst.com, anda akan merasa gembira bahwa anda melakukannya.
digital converter box review
*** Artikel di atas diterjemahkan oleh Paulus Herlambang. Artikel aslinya (dalam bahasa Inggris) dapat dibaca di sini…
17 Maret 2009
Kesuksesan Bisnis: Berhati-hatilah terhadap Empat Kata Paling Berbahaya dalam Bisnis
Oleh Ben Needles
Kesuksesan bisnis sering kali lebih tergantung pada pemahaman dan pengakuan tentang apa yang tidak anda ketahui tentang bisnis anda ketimbang apa yang anda ketahui tentang bisnis anda. Banyak pengusaha tidak dapat melihat bisnis mereka dengan jelas dan tidak tahu cara membangun dan membesarkan bisnis yang sukses. Dan, karena mereka sibuk dalam kegiatan bisnis, para pengusaha sering kali kurang objektif terhadap bisnis mereka.
Empat kata yang hampir selalu dapat menghalangi pengusaha untuk mendengarkan secara objektif nasihat, percakapan, atau komentar adalah: Saya sudah tahu itu. Empat kata sederhana namun penting ini dapat menghalangi para pengusaha untuk mendengar atau memahami apa yang sedang dikatakan tentang bisnis mereka. Kalimat ini bagaikan saklar virtual yang menutup pendengaran mereka.
Begitu mendengar seseorang mengatakan sesuatu yang sudah pernah mereka dengar sebelumnya, mereka akan mendengar suara di dalam diri mereka yang berkata Saya sudah tahu itu. Seketika itu juga, mereka cenderung mengalihkan perhatian dan mengabaikan sama sekali kata-kata berikutnya. Reaksi itu saja membuat keempat kata ini sebagai empat kata paling berbahaya dalam bisnis dan dapat menjadi penghalang terbesar untuk meraih kesuksesan.
Kalimat singkat itu dapat melencengkan pembangunan kesuksesan bisnis anda. Sebagian besar profesional bisnis tidak sadar ketika mereka berulang-ulang mendengar dan mengucapkan kata-kata ini setiap hari. Dan, tanpa sadar mereka menggunakan kalimat ini untuk menyaring informasi dalam mengambil keputusan bisnis.
Jadi nasihat terbaik yang dapat anda ikuti ketika anda mendengar diri anda berkata atau berpikir Saya sudah tahu itu, berhentilah dan berilah perhatian penuh terhadap apa yang sedang dikatakan. Anda akan takjub.
Mungkin anda sudah pernah mendengar komentar yang sama sebelumnya, namun apakah anda sudah benar-benar menyimak apa yang sedang disampaikan? Mungkin ada pesan untuk anda atau bisnis anda yang perlu diikuti dalam percakapan itu. Setidak-tidaknya, bertanyalah kepada diri sendiri, Apa yang tidak saya dengarkan?
Atau mungkin, anda mengakui bahwa anda sudah pernah mendengar hal itu. Bertanyalah kepada diri sendiri, apakah anda sudah menggunakan informasi itu setelah anda mendengarnya atau anda mengabaikannya? Apakah anda melakukan sesuatu? Bagaimana anda dapat mendengar kembali dari sudut pandang yang berbeda? Bagaimana anda dapat mendengar kembali dengan sikap yang berbeda? Apa yang dapat anda pelajari dari apa yang sedang dibicarakan? Apa yang belum anda ketahui?
Apa pun percakapan yang terjadi di dalam diri anda, bila anda mendengar diri anda berpikir atau berkata Saya sudah tahu itu, berhentilah dan dengarkanlah dengan saksama apa yang sedang dikatakan karena anda mungkin akan mendengar sesuatu yang dapat anda gunakan untuk kemajuan bisnis anda.
Mungkin, cara terbaik untuk menghentikan kebiasaan anda berkata Saya sudah tahu itu, adalah dengan menggantikannya dengan kebiasaan baru. Mulailah dengan bertanya kepada diri sendiri, Apa yang belum saya ketahui? Lakukan ini setiap hari, berkali-kali dalam sehari, hingga menjadi kebiasaan. Anda akan memperoleh ide-ide baru yang segar untuk membesarkan bisnis anda dan meraih kesuksesan yang anda dambakan.
Sumber: http://www.articlehighlight.com
(article directory milik sendiri)
Tentang Penulis
Pelajarilah lebih lanjut bagaimana membangun bisnis ExpertPreneurial yang sangat menguntungkan di AmeliaBrazell.com – sumber pemasaran dan media untuk strategi, taktik dan tips yang akan mengubah keahlian anda menjadi penghasilan. Dan ketika anda berada di situ, ambillah kopi laporan saya, Marketing with Press Releases.
CHEAP LIVING ROOM FURNITURE.INFO
*** Artikel di atas diterjemahkan oleh Paulus Herlambang. Artikel aslinya (dalam bahasa Inggris) dapat dibaca di sini…
Kesuksesan bisnis sering kali lebih tergantung pada pemahaman dan pengakuan tentang apa yang tidak anda ketahui tentang bisnis anda ketimbang apa yang anda ketahui tentang bisnis anda. Banyak pengusaha tidak dapat melihat bisnis mereka dengan jelas dan tidak tahu cara membangun dan membesarkan bisnis yang sukses. Dan, karena mereka sibuk dalam kegiatan bisnis, para pengusaha sering kali kurang objektif terhadap bisnis mereka.
Empat kata yang hampir selalu dapat menghalangi pengusaha untuk mendengarkan secara objektif nasihat, percakapan, atau komentar adalah: Saya sudah tahu itu. Empat kata sederhana namun penting ini dapat menghalangi para pengusaha untuk mendengar atau memahami apa yang sedang dikatakan tentang bisnis mereka. Kalimat ini bagaikan saklar virtual yang menutup pendengaran mereka.
Begitu mendengar seseorang mengatakan sesuatu yang sudah pernah mereka dengar sebelumnya, mereka akan mendengar suara di dalam diri mereka yang berkata Saya sudah tahu itu. Seketika itu juga, mereka cenderung mengalihkan perhatian dan mengabaikan sama sekali kata-kata berikutnya. Reaksi itu saja membuat keempat kata ini sebagai empat kata paling berbahaya dalam bisnis dan dapat menjadi penghalang terbesar untuk meraih kesuksesan.
Kalimat singkat itu dapat melencengkan pembangunan kesuksesan bisnis anda. Sebagian besar profesional bisnis tidak sadar ketika mereka berulang-ulang mendengar dan mengucapkan kata-kata ini setiap hari. Dan, tanpa sadar mereka menggunakan kalimat ini untuk menyaring informasi dalam mengambil keputusan bisnis.
Jadi nasihat terbaik yang dapat anda ikuti ketika anda mendengar diri anda berkata atau berpikir Saya sudah tahu itu, berhentilah dan berilah perhatian penuh terhadap apa yang sedang dikatakan. Anda akan takjub.
Mungkin anda sudah pernah mendengar komentar yang sama sebelumnya, namun apakah anda sudah benar-benar menyimak apa yang sedang disampaikan? Mungkin ada pesan untuk anda atau bisnis anda yang perlu diikuti dalam percakapan itu. Setidak-tidaknya, bertanyalah kepada diri sendiri, Apa yang tidak saya dengarkan?
Atau mungkin, anda mengakui bahwa anda sudah pernah mendengar hal itu. Bertanyalah kepada diri sendiri, apakah anda sudah menggunakan informasi itu setelah anda mendengarnya atau anda mengabaikannya? Apakah anda melakukan sesuatu? Bagaimana anda dapat mendengar kembali dari sudut pandang yang berbeda? Bagaimana anda dapat mendengar kembali dengan sikap yang berbeda? Apa yang dapat anda pelajari dari apa yang sedang dibicarakan? Apa yang belum anda ketahui?
Apa pun percakapan yang terjadi di dalam diri anda, bila anda mendengar diri anda berpikir atau berkata Saya sudah tahu itu, berhentilah dan dengarkanlah dengan saksama apa yang sedang dikatakan karena anda mungkin akan mendengar sesuatu yang dapat anda gunakan untuk kemajuan bisnis anda.
Mungkin, cara terbaik untuk menghentikan kebiasaan anda berkata Saya sudah tahu itu, adalah dengan menggantikannya dengan kebiasaan baru. Mulailah dengan bertanya kepada diri sendiri, Apa yang belum saya ketahui? Lakukan ini setiap hari, berkali-kali dalam sehari, hingga menjadi kebiasaan. Anda akan memperoleh ide-ide baru yang segar untuk membesarkan bisnis anda dan meraih kesuksesan yang anda dambakan.
Sumber: http://www.articlehighlight.com
(article directory milik sendiri)
Tentang Penulis
Pelajarilah lebih lanjut bagaimana membangun bisnis ExpertPreneurial yang sangat menguntungkan di AmeliaBrazell.com – sumber pemasaran dan media untuk strategi, taktik dan tips yang akan mengubah keahlian anda menjadi penghasilan. Dan ketika anda berada di situ, ambillah kopi laporan saya, Marketing with Press Releases.
CHEAP LIVING ROOM FURNITURE.INFO
*** Artikel di atas diterjemahkan oleh Paulus Herlambang. Artikel aslinya (dalam bahasa Inggris) dapat dibaca di sini…
16 Maret 2009
Jangan Takut Menjadi Pemimpin dalam Bisnis
Oleh Stanley Popovich
Rasa takut dan cemas kadang-kadang dapat menguasai diri kita ketika kita harus menjadi pemimpin. Untuk menjadi pemimpin diperlukan kemampuan mengarahkan orang lain untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Ini kadang-kadang sedikit menakutkan. Berikut ini adalah cara-cara untuk mengurangi rasa takut dan cemas ketika menjadi seorang pemimpin.
Hal pertama yang harus dimengerti oleh seorang pemimpin adalah bahwa anda harus tahu tugas-tugas yang harus diselesaikan. Mengetahui apa yang harus dikerjakan itu penting dan dapat menghemat banyak waktu serta mengurangi stres. Waktu anda akan terbuang percuma jika anda mengerjakan suatu tugas selama beberapa minggu kemudian menyadari bahwa tugas itu tidak begitu penting. Pahamilah tugas yang harus dikerjakan dan komunikasikanlah hal itu dengan anggota tim anda.
Langkah selanjutnya adalah membuat rencana untuk menyelesaikan tugas tersebut. Ambillah selembar kertas dan tulislah langkah-langkah yang harus dilakukan oleh tim anda agar mencapai tujuan. Tindakan ini akan menghemat banyak waktu anda dalam jangka panjang serta mengurangi stres dan rasa cemas. Setelah menuliskan langkah-langkah tersebut, ikutilah setiap langkah satu per satu. Ini akan mengurangi stres dan kecemasan yang timbul bila anda mengerjakan segala sesuatunya pada menit-menit terakhir untuk mengejar tenggat.
Berkomunikasilah dengan anggota tim anda secara teratur. Penting bahwa setiap orang dalam tim memiliki semangat yang sama. Misalnya, perusahaan anda akan melakukan kampanye iklan dan tim anda harus mempresentasikannya kepada direksi tentang rencana yang akan dilakukan.
Hal terakhir yang anda perlukan adalah memastikan bahwa anggota tim anda mengetahui apa yang harus dikerjakan dan membiarkan mereka melakukan tugas mereka masing-masing. Bayangkan jika setengah dari tim anda mengerjakan hal-hal yang tidak sesuai dengan tujuan, tentu hal ini akan membuang waktu dan tenaga. Berbicaralah dengan anggota tim anda setiap hari guna memastikan bahwa setiap orang mengerjakan apa yang seharusnya dilakukan.
Bersiaplah menghadapi hal-hal yang tak terduga. Kadang-kadang hal-hal tak terduga muncul. Bersikaplah fleksibel dan jika muncul hal-hal yang tidak diinginkan, belajarlah untuk segera menyelesaikannya.
Misalnya, beberapa anggota tim anda sakit dan mereka tidak dapat mengerjakan tugasnya. Jangan biarkan hal itu mengganggu terselesaikannya tugas, melainkan serahkanlah sebagian tugas kepada orang lain.
Cara lain adalah mencari seseorang untuk membantu selama beberapa hari. Menjadi gusar ketika ada sesuatu yang tidak beres dapat menimbulkan ketakutan dan kecemasan. Siap menghadapi hal-hal yang tak terduga itu penting ketika menjadi pemimpin.
Akhirnya, lakukanlah apa yang dapat dikerjakan hari ini. Jangan menunda-nunda jika anda dapat mengerjakannya hari ini. Sebagai pemimpin anda harus memastikan bahwa setiap anggota tim anda mengerjakan apa yang dapat dilakukan setiap hari. Jangan izinkan mereka berpikir bahwa mereka dapat mengerjakannya minggu depan. Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi, dan bekerja secara efisien setiap hari akan menghindari timbulnya masalah di kemudian hari.
Menjadi pemimpin bisa menimbulkan stres, namun selalu ada cara untuk mengatasi kecemasan itu. Jika anda masih menghadapi masalah, berbicaralah dengan seorang konselor atau profesioal yang dapat membantu membimbing anda.
Sumber: http://www.articlehighlight.com
(article directory milik sendiri)
Stan Popovich adalah penulis buku A Layman's Guide to Managing Fear, sebuah buku yang mudah dicerna. Buku ini menyajikan teknik-teknik yang efektif untuk mengatasi rasa takut dan cemas yang berkepanjangan. Untuk informasi lebih lanjut silakan kunjungi: http://www.managingfear.com
*** Artikel di atas diterjemahkan oleh Paulus Herlambang. Artikel aslinya (dalam bahasa Inggris) dapat dibaca di sini…
Rasa takut dan cemas kadang-kadang dapat menguasai diri kita ketika kita harus menjadi pemimpin. Untuk menjadi pemimpin diperlukan kemampuan mengarahkan orang lain untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Ini kadang-kadang sedikit menakutkan. Berikut ini adalah cara-cara untuk mengurangi rasa takut dan cemas ketika menjadi seorang pemimpin.
Hal pertama yang harus dimengerti oleh seorang pemimpin adalah bahwa anda harus tahu tugas-tugas yang harus diselesaikan. Mengetahui apa yang harus dikerjakan itu penting dan dapat menghemat banyak waktu serta mengurangi stres. Waktu anda akan terbuang percuma jika anda mengerjakan suatu tugas selama beberapa minggu kemudian menyadari bahwa tugas itu tidak begitu penting. Pahamilah tugas yang harus dikerjakan dan komunikasikanlah hal itu dengan anggota tim anda.
Langkah selanjutnya adalah membuat rencana untuk menyelesaikan tugas tersebut. Ambillah selembar kertas dan tulislah langkah-langkah yang harus dilakukan oleh tim anda agar mencapai tujuan. Tindakan ini akan menghemat banyak waktu anda dalam jangka panjang serta mengurangi stres dan rasa cemas. Setelah menuliskan langkah-langkah tersebut, ikutilah setiap langkah satu per satu. Ini akan mengurangi stres dan kecemasan yang timbul bila anda mengerjakan segala sesuatunya pada menit-menit terakhir untuk mengejar tenggat.
Berkomunikasilah dengan anggota tim anda secara teratur. Penting bahwa setiap orang dalam tim memiliki semangat yang sama. Misalnya, perusahaan anda akan melakukan kampanye iklan dan tim anda harus mempresentasikannya kepada direksi tentang rencana yang akan dilakukan.
Hal terakhir yang anda perlukan adalah memastikan bahwa anggota tim anda mengetahui apa yang harus dikerjakan dan membiarkan mereka melakukan tugas mereka masing-masing. Bayangkan jika setengah dari tim anda mengerjakan hal-hal yang tidak sesuai dengan tujuan, tentu hal ini akan membuang waktu dan tenaga. Berbicaralah dengan anggota tim anda setiap hari guna memastikan bahwa setiap orang mengerjakan apa yang seharusnya dilakukan.
Bersiaplah menghadapi hal-hal yang tak terduga. Kadang-kadang hal-hal tak terduga muncul. Bersikaplah fleksibel dan jika muncul hal-hal yang tidak diinginkan, belajarlah untuk segera menyelesaikannya.
Misalnya, beberapa anggota tim anda sakit dan mereka tidak dapat mengerjakan tugasnya. Jangan biarkan hal itu mengganggu terselesaikannya tugas, melainkan serahkanlah sebagian tugas kepada orang lain.
Cara lain adalah mencari seseorang untuk membantu selama beberapa hari. Menjadi gusar ketika ada sesuatu yang tidak beres dapat menimbulkan ketakutan dan kecemasan. Siap menghadapi hal-hal yang tak terduga itu penting ketika menjadi pemimpin.
Akhirnya, lakukanlah apa yang dapat dikerjakan hari ini. Jangan menunda-nunda jika anda dapat mengerjakannya hari ini. Sebagai pemimpin anda harus memastikan bahwa setiap anggota tim anda mengerjakan apa yang dapat dilakukan setiap hari. Jangan izinkan mereka berpikir bahwa mereka dapat mengerjakannya minggu depan. Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi, dan bekerja secara efisien setiap hari akan menghindari timbulnya masalah di kemudian hari.
Menjadi pemimpin bisa menimbulkan stres, namun selalu ada cara untuk mengatasi kecemasan itu. Jika anda masih menghadapi masalah, berbicaralah dengan seorang konselor atau profesioal yang dapat membantu membimbing anda.
Sumber: http://www.articlehighlight.com
(article directory milik sendiri)
Stan Popovich adalah penulis buku A Layman's Guide to Managing Fear, sebuah buku yang mudah dicerna. Buku ini menyajikan teknik-teknik yang efektif untuk mengatasi rasa takut dan cemas yang berkepanjangan. Untuk informasi lebih lanjut silakan kunjungi: http://www.managingfear.com
*** Artikel di atas diterjemahkan oleh Paulus Herlambang. Artikel aslinya (dalam bahasa Inggris) dapat dibaca di sini…
Langganan:
Postingan (Atom)